WIKI TRENDS Kumpulan Berita dan Informasi Trending Disekitar Kita
Pekerja pabrik tertangkap kamera menggunakan gigi dan mulut saat melepaskan tulang-tulang ceker ayam, sebelum menjualnya ke publik.
Rekaman video itu diperoleh Pengawas Kebersihan yang sedang sidak pabrik olahan ceker ayam di Nong Khai, Thailand, beberapa waktu lalu.
Dalam video itu, delapan pekerja terlihat duduk di depan keranjang plastik penuh ceker. Sementara sang mandor berdiri mengawasinya.
Para buruh mengambil ceker, merobek dan mengangkat tulang, dan meludahkannya. Yang diambil hanya kulit, otot-otot, dan sedikit daging.
Seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu 1 Februari 2020, Pengawas Kebersihan marah setelah mengetahui bos pabrik melarang para pekerja menggunakan peralatan. Alasannya, pembersihan tulang dengan gigi bisa lima kali lebih cepat dibandingkan dengan peralatan.
Nongluck Payakphrom, pemilik pabrik, mengatakan kali pertama pabrik berdiri para pekerja menggunakan tang saat mengupas kaki ayam . Tapi ini tidak efektif, karena butuh lima menit melepepas satu kaki. “Dan hasil akhirnya terlalu panjang, pelanggan tidak suka,” katanya.
Pemerintah akhirnya menginstruksikan pemilik pabrik yang berusia 31 tahun itu untuk mengubah metodenya.
Gubernur Ronnachai Jitwiset langsung memerintahkan pemeriksaan pabrik-pabrik lain, karena ada dugaan hal yang sama, mengolah makanan dengan cara tidak higienis.
“Pabrik-pabrik terlihat bersih dan teratur, tapi kami harus memerintahkan mereka berhenti menggunakan mulut dalam memproses makanan,” kata Jitwiset. “Ada banyak kuman yang bisa masuk ke mulut atau menyebar dari mulut ke kaki ayam sehingga kita tidak bisa mengambil risiko pekerja dan pelanggan sakit.”
Watcharapong Homwutthiwong, seorang dokter gigi dari Departemen Kesehatan Masyarakat Thailand, mengatakan berbahaya bagi pekerja yang menggunakan mulut mereka, karena ada beberapa penyakit yang bisa menyebar.
“Ada beberapa penyakit yang bisa menular melalui air liur termasuk influenza, herpes, atau bahkan yang berbahaya seperti hepatitis A dan B.”
Ceker ayam biasa direbus dan ditambahkan ke mie, atau digoreng untuk dimakan sebagai camilan renyah. Pabrik ini menjual lebih dari 400-500 kilogram kulit ceker ke pelanggan di seluruh Asia setiap hari.
